Tak banyak dari kita yang tahu
bagaimana sebetulnya asal usul Candi Borobudur yang hingga saat ini bangunannya
bisa kita lihat dan kita sentuh sesuka hati kapanpun. Ya, jarang memang dari
kita ini yang mau peduli dengan sejarah. Bagaimana ia sebetulnya mulai
terbentuk, apa alasan pembangunan candi megah itu, sejak kapan Candi Borobudur
dibangun, hingga kisah-kisah lain yang terkait dengan berdiri kokohnya candi
Budha yang satu ini di tanah Jawa, kita semua tak tahu. Nah, menyadari hal itu,
saya kemudian berpikir untuk menuliskan rahasia asal usul Candi Borobudur yang
belum banyak diketahui orang khusus bagi Anda yang memang benar-benar ingin
mengetahuinya. Beruntunglah Anda telah memperoleh pemahaman gratis dari blog
Kisah Asal Usul ini. Silakan disimak!
Sekilas Tentang Asal Usul Candi Borobudur
Candi Borobudur adalah sebuah
candi Buddha yang berada di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Letaknya
adalah sekitar 15 km arah selatan kota Magelang. Candi ini berada di dataran
berbukit yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh gunung. Adapun gunung yang
mengelilingi candi ini antara lain Gunung Merbabu (sebelah timur), Gunung
Merapi (sebelah Barat laut), Gunung Sumbing (sebelah Selatan) dan Gunung
Sindoro (sebelah Utara).
Perkiraan Asal-Usul Didirikannya Borobudur
Hasil perkiraan para ahli sejawan
menyebut bahwa Candi Borobudur didirikan di sekitar tahun 800 Masehi. Perkiraan
ini didasari oleh penemuan adanya suatu tulisan singkat yang dipahatkan pada
pigura asli relief kaki candi (Karwa Wibhangga). Tulisan ini menggunakan huruf
pallawa yang diidentifikasi merupakan huruf yang digunakan di abad ke 8 Masehi.
Perkiraan ini semakin kuat dengan ditemukannya kecocokan bukti yang terkait
dengan kerangka sejarah Indonesia secara umum.[BACA : Asal Usul Nenek Moyang
Bangsa Indonesia ]
Home » Asal
Usul » Indonesia » Asal Usul Candi Borobudur yang
Sengaja DISEMBUNYIKAN!!
Asal Usul Candi Borobudur yang
Sengaja DISEMBUNYIKAN!!
Teguh Yuono 5 Comments Asal Usul,
Indonesia Selasa, 31 Maret 2015
Tak banyak dari kita yang tahu
bagaimana sebetulnya asal usul Candi Borobudur yang hingga saat ini bangunannya
bisa kita lihat dan kita sentuh sesuka hati kapanpun. Ya, jarang memang dari
kita ini yang mau peduli dengan sejarah. Bagaimana ia sebetulnya mulai
terbentuk, apa alasan pembangunan candi megah itu, sejak kapan Candi Borobudur
dibangun, hingga kisah-kisah lain yang terkait dengan berdiri kokohnya candi
Budha yang satu ini di tanah Jawa, kita semua tak tahu. Nah, menyadari hal itu,
saya kemudian berpikir untuk menuliskan rahasia asal usul Candi Borobudur yang
belum banyak diketahui orang khusus bagi Anda yang memang benar-benar ingin
mengetahuinya. Beruntunglah Anda telah memperoleh pemahaman gratis dari blog
Kisah Asal Usul ini. Silakan disimak!
Sekilas Tentang Asal Usul Candi Borobudur
Candi Borobudur adalah sebuah
candi Buddha yang berada di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang. Letaknya
adalah sekitar 15 km arah selatan kota Magelang. Candi ini berada di dataran
berbukit yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh gunung. Adapun gunung yang
mengelilingi candi ini antara lain Gunung Merbabu (sebelah timur), Gunung
Merapi (sebelah Barat laut), Gunung Sumbing (sebelah Selatan) dan Gunung
Sindoro (sebelah Utara).
Perkiraan Asal-Usul Didirikannya Borobudur
Hasil perkiraan para ahli sejawan
menyebut bahwa Candi Borobudur didirikan di sekitar tahun 800 Masehi. Perkiraan
ini didasari oleh penemuan adanya suatu tulisan singkat yang dipahatkan pada
pigura asli relief kaki candi (Karwa Wibhangga). Tulisan ini menggunakan huruf
pallawa yang diidentifikasi merupakan huruf yang digunakan di abad ke 8 Masehi.
Perkiraan ini semakin kuat dengan ditemukannya kecocokan bukti yang terkait
dengan kerangka sejarah Indonesia secara umum.[BACA : Asal Usul Nenek Moyang
Bangsa Indonesia ]
Abad ke 8 Masehi memang diketahui
merupakan abad kejayaan Wangsa Syailendra yang merupakan Wangsa kerajaan Budha.
Banyak ditemukan candi-candi kecil yang ditemukan di kaki dan lereng gunung
yang mengitari Candi Borobudur yang diidentifikasi merupakan peninggalan wangsa
Syailendra yang merupakan wangsa penganut agama Budha Mahayana. Nah, berdasar
bukti-bukti tersebut, ditariklah kesimpulan bahwa asal usul Candi Borobudur
adalah dibangun oleh Wangsa Syailendra pada Abad ke 800 masehi.
Tahap Pembangunan Borobudur
Dari bukti sejarah yang berupa
identifikasi serat dan corak batuan yang digunakan dalam pembangunan Candi
Borobudur, serta beberapa prasasti pada sekitar abad pembangunannya, di
perkirakan bahwa asal usul Candi Borobudur dibangun oleh Wangsa Syailendra
dalam waktu 50 tahun. Pembangunan tersebut dilakukan dengan beberapa tahapan
yang antara lain:
Tahap Pertama; Pembangunan tata
susun bertingkat dengan rancangan membentuk piramida berundak. Akan tetapi
analisis karbon menunjukan jika susunan tersebut kemudian di bongkar untuk
disusun ulang, mungkin karena kesalahan rancangan sehingga tahap ini belum bisa
dikatakan asal usul Candi Borobudur.
Tahap kedua; Pada tahap kedua,
pondasi Candi Borobudur diperlebar. Pondasi ini ditambah dengan dua buah undak
persegi dan satu buah undak lingkaran. Undak ini kemudian langsung diberi stupa
induk besar.
Tahap ketiga; Undak di atas
lingkaran yang dilengkapi dengan stupa induk besar hasil pekerjaan tahap kedua
dibongkar dan digantikan dengan tiga buah undak lingkaran. Beberapa stupa
dipasang pada puncak undak-undak ini, di mana salah satunya merupakan stupa
dengan ukuran besar (di bagian tengah).
Tahap keempat; Diperkirakan ada
perubahan kecil berupa pembuatan relief, penambahan tangga, dan penggunaan
lengkung di atas pintu masuk.
Asal-Usul Penemuan Candi Borobudur
Setelah Candi Borobudur selesai
dibangun, beberapa prasasti menyebut jika Candi ini kemudian digunakan oleh
orang-orang agama Budha masa itu sebagai tempat ibadah dan ziarah. Penggunaan
candi ini hanya berlangsung dalam waktu singkat, yakni sekitar 150 tahun.
Singkatnya penggunaan candi ini memang tak sesuai dengan lama proses
pembangunannya. Hal ini diketahui dapat terjadi karena adanya migrasi
besar-besaran orang-orang Budha di sekitar Candi karena keruntuhan Wangsa
Syailendra. Mereka terdesak oleh keberadaan orang-orang hindu yang secara kuantitas
memang lebih banyak.
Dengan semakin sedikitnya para
penganut Budha di sekitar wilayah tersebut (Magelang saat ini), Candi Borobudur
kemudian tidak digunakan lagi. Ia tidak terawat dan sebagian dirusak oleh
orang-orang yang belum berpikir pentingnya peninggalan sejarah itu di masa
depan. Karena tak lagi terurus, Borobudur pun kemudian semakin rusak oleh alam.
Waktu terbengkalainya yang cukup lama membuat Candi megah ini ditumbuhi
pepohonan besar, tertimbun oleh abu letusan gunung yang ada di sekitarnya, dan
tertutup hilang terpendam di dalam tanah.[BACA : Batu Merah Delima, Kegunaan,
Asal-usul dan Harganya ]
Penemuan Kembali Candi Borobudur
Borobudur tertimbun tanah.
Siapapun orang-orang di sana tak pernah tahu jika dibawah kaki mereka ada
sebuah Candi besar peninggalan kebudayaan nenek moyang terdahulu. Namun keadaan
berubah setelah sekitar tahun 1814 Masehi, Sir Thomas Stamford Rafless
menemukan puing-puing batuan berusia tua dalam jumlah banyak di sekitar wilayah
tersebut.
Sir Thomas Stamford Rafles adalah
Gubernur Jendral Inggris yang memimpin Indonesia pada masa peralihan penjajahan
dari Belanda ke Inggris tahun 1811 M –1816
M. Ia dianggap sebagai orang pertama yang menguak asal usul Candi Borobudur
yang awalnya tertimbun tanah.
Ia memerintahkan anak buahnya
untuk membongkar tanah di sekitar tempatnya menemukan batu-batuan tua itu. Dan
benar saja, sebuah tumpukan batu-batu besar menjulang membentuk sebuah piramida
raksasa. Rafless kemudian memerintahkan anak buahnya itu untuk meneruskan
pekerjaannya, akan tetapi karena kesibukan perang pekerjaan ini akhirnya
terbengkalai.
Pada tahun 1835 Masehi, Hartman,
Gubernur Jendral Belanda melanjutkan proses pengangkatan Candi Borobudur yang
ditinggalkan oleh Rafless selepas Inggris mengalami kekalahan perang dalam
memperbutkan daerah jajahannya yaitu Indonesia. Hartman mengerahkan banyak
pekerja untuk membongkar dan menghilangkan semua penghalan yang menutupi
tumpukan batu-batu ini. Ia memang sangat tertarik pada candi yang ditemukannya
tersebut dan mengusahakan pembersihan menyeluruh dari puing-pung yang mengotori
candi ini.
Pemugaran Candi Borobudur yang Pertama Kali
Kendati sudah dibersihkan dari
segala macam puing, tanah, dan kayu-kayu besar yang menutupinya. Candi
Borobudur belumlah berbentuk secara sempurna. Banyak bagian yang gompel,
hilang, dan rusak karena ditelan zaman. Menyadari hal ini, pada
tahun 1907-1911 Masehi, di bawah pimpinan Van Erf, Belanda mulai melakukan
pemugaran terhadap candi yang memang terlihat belum sempurna. Pemugaran ini
masih dilakukan dengan teknologi konvensional, sehingga reliefnya belum juga
terbentuk seperti aslinya. Pemugaran Candi Borobudur ini hanya dilakukan
sebatas untuk menghindari kerusakan-kerusakan lebih lanjut dengan memindahkan
batuan-batuan yang rentan runtuh dari asal usul Candi Borobudur yang awalnya
tak terurus. Kendati demikian, Erf sudah berjasa bagi Bangsa Indonesia karena
ia telah menyelamatkan peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia itu dari
kerusakan yang lebih parah.
Pemugaran Candi Borobudur Tahap Berikutnya
Disibukan oleh kekacauan politik,
militer, ekonomi sejak berlangsungnya perang dunia pertama, beberapa pemerintah
yang sempat berkuasa di Indonesia mulai dari pemerintah Jajahan Belanda,
Pemerintah Jajahan Jepang, dan Pemerintah Republik Indonesia menjadi tak lagi
peduli dengan peninggalan sejarah yang memiliki nilai histori ini. Candi
Borobudur dibiarkan begitu saja tanpa perawatan, terbengkalai, dan tak
dipedulikan. [BACA : Mengenal Manfaat Pring Pethuk Lebih Jauh ]
Seiring berjalannya waktu, saat
kondisi negara mulai membaik, pada tanggal 10 Agustus 1973 pemugaran lanjut
kemudian dilakukan di masa kepemimpinan Presiden Soeharto. Bukti pemugaran ini
berupa prasasti seberat 20 ton yang sengaja dibuat dan diletakan di sebelah
Barat Laut Candi menghadap ke Timur. Uniknya, pemugaran Candi Borobudur yang
berada di bawah pimpinan Dr. Soekmono ini dilakukan oleh sekitar 600 pekerja
yang kebanyakan di antaranya merupakan tenaga-tenaga muda lulusan SMA dan STM
bangunan yang sebelumnya sudah diberikan pendidikan dan keterampilan khususnya
tentang bidang Chemika Arkeologi (CA) dan Teknologi Arkeologi (TA). Mereka adalah
asli putra dan putri bangsa Indonesia sendiri, tak ada satu pun di antaranya
tenaga ahli dari luar negeri.
Beberapa bagian yang dipugar dari
Candi Borobudur pada masa itu antara lain Rapadhatu (tempat tingkat di bagian
bawah yang berbentuk persegi), kaki candi, Teras 1, Teras 2, Teras 3, dan Stupa
Induk. Dengan banyaknya bagian yang dipugar ini, waktu yang dibutuhkan untuk
proses pengerjaannya adalah sekitar 10 tahun. Ya, pemugaran selesai dilakukan
pada 23 Februari 1983.
Candi Borobudur Saat Ini
Candi Borobudur saat ini setiap
tahunnya dikunjungi oleh lebih dari 3,5 juta wisatawan baik lokal maupun
mancanegara (Data Tahun 2013). Perihal asal usul Candi Borobudur, di salah satu
bagian candi juga dijelaskan secara singkat. Anda bisa menikmati keindahan yang
tersaji dari bangunan bersejarah tersebut, di mana gunung-gunung yang mengitari
bangunan peninggalan Dinasti Syailendra ini tentu membuat pengalaman
tersendiri. Tunggu apa lagi, segeralah beranjak untuk pergi ke Magelang,
buktikan kebenaran asal usul Candi Borobudur yang Anda peroleh dari artikel
ini. Salam.
Diambil dari
http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/03/asal-usul-candi-borobudur-yang-sejarah.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar