Siapasih yg gatau sejarah
Indonesia?. Oke baiklah, udh tau juga kan kalo sejarah Indonesia itu luasssss
sekali wawasannya wakss.. Ada yg tau kota mana aja yg tertua di Indonesia?. Ini
nihh ada 5 kota tertua di Indonesia. Yang saat ini menjadi museum dunia. Simak
yakk
5 Kota Tertua Di Indonesia
1. PALEMBANG 17 JUNI 683 M
Kota Palembang
adalah ibu kota provinsi Sumatera Selatan. Palembang merupakan kota terbesar
kedua di Sumatera setelah Medan.
Sejarah Palembang yang pernah
menjadi ibukota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu,
Kerajaan Sriwijaya, yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya pada abad
ke - 9 juga membuat kota ini dikenal dengan julukan "Bumi Sriwijaya".
Berdasarkan prasasti Kedukan
Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah barat Kota Palembang, yang
menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal
16 Juni 682 Masehi, menjadikan kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia.
Di dunia Barat, kota Palembang juga dijuluki Venice of the East ( "Venesia
dari Timur" ).
2. MAGELANG 11 APRIL 907 M
Kota Magelang
adalah salah satu kota di provinsi Jawa Tengah. Kota ini terletak di tengah -
tengah kabupaten Magelang. Karena memang dulunya Kota Magelang adalah ibukota
dari Kabupaten Magelang sebelum mendapat kebijakan untuk mengurus rumah tangga
sendiri sebagai sebuah kota baru. Kota Magelang memiliki posisi yang strategis,
karena berada di jalur utama Semarang - Yogyakarta.
Kota Magelang berada di 15 km
sebelah Utara Kota Mungkid, 75 km sebelah selatan Semarang, dan 43 km sebelah
utara Yogyakarta. Kota Magelang terdiri atas 3 kecamatan, yakni Magelang Utara,
Magelang Selatan dan Magelang Tengah , yang dibagi lagi sejumlah kelurahan.
Hari Jadi Kota Magelang
ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 6 Tahun 1989, bahwa
tanggal 11 April 907 Masehi merupakan hari jadi. Penetapan ini merupakan tindak
lanjut dari seminar dan diskusi yang dilaksanakan oleh Panitia Peneliti Hari
Jadi Kota Magelang bekerjasama dengan Universitas Tidar Magelang dengan dibantu
pakar sejarah dan arkeologi Universitas Gajah Mada, Drs.MM. Soekarto
Kartoatmodjo, dengan dilengkapi berbagai penelitian di Museum Nasional maupun
Museum Radya Pustaka-Surakarta.
Kota Magelang mengawali
sejarahnya sebagai desa perdikan Mantyasih, yang saat ini dikenal dengan
Kampung Meteseh di Kelurahan Magelang. Mantyasih sendiri memiliki arti beriman
dalam Cinta Kasih. Di kampung Meteseh saat ini terdapat sebuah lumpang batu
yang diyakini sebagai tempat upacara penetapan Sima atau Perdikan.
Untuk menelusuri kembali sejarah
Kota Magelang, sumber prasasti yang digunakan adalah Prasasti POH, Prasasti
GILIKAN dan Prasasti MANTYASIH. Ketiganya merupakan parsasti yang ditulis di
atas lempengan tembaga.
Parsasti POH dan Mantyasih
ditulis zaman Mataram Hindu saat pemerintahan Raja Rake Watukura Dyah Balitung
( 898 - 910 M ), dalam prasasti ini disebut - sebut adanya Desa Mantyasih dan
nama Desa Glangglang. Mantyasih inilah yang kemudian berubah menjadi Meteseh,
sedangkan Glangglang berubah menjadi Magelang.
Dalam Prasasti Mantyasih berisi
antara lain, penyebutan nama Raja Rake Watukura Dyah Balitung, serta penyebutan
angka 829 Çaka bulan Çaitra tanggal 11 Paro - Gelap
Paringkelan Tungle, Pasaran Umanis hari Senais Sçara atau Sabtu, dengan kata lain
Hari Sabtu Legi tanggal 11 April 907.
Dalam Prasasti ini disebut pula
Desa Mantyasih yang ditetapkan oleh Sri Maharaja Rake Watukura Dyah Balitung
sebagai Desa Perdikan atau daerah bebas pajak yang dipimpin oleh pejabat patih.
Juga disebut - sebut Gunung SUSUNDARA dan WUKIR SUMBING yang kini dikenal
dengan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Begitulah Magelang, yang kemudian
berkembang menjadi kota selanjutnya menjadi Ibukota Karesidenan Kedu dan juga
pernah menjadi Ibukota Kabupaten Magelang. Setelah masa kemerdekaan kota ini
menjadi kotapraja dan kemudian kotamadya dan di era reformasi, sejalan dengan
pemberian otonomi seluas - luasnya kepada daerah, sebutan kotamadya ditiadakan
dan diganti menjadi kota.
Ketika Inggris menguasai Magelang
pada abad ke 18, dijadikanlah kota ini sebagai pusat pemerintahan setingkat
Kabupaten dan diangkatlah Mas Ngabehi Danukromo sebagai Bupati pertama. Bupati
ini pulalah yang kemudian merintis berdirinya Kota Magelang dengan membangun
Alun - alun, bangunan tempat tinggal Bupati serta sebuah masjid. Dalam
perkembangan selanjutnya dipilihlah Magelang sebagai Ibukota Karesidenan Kedu
pada tahun 1818.
Setelah pemerintah Inggris
ditaklukkan oleh Belanda, kedudukan Magelang semakin kuat. Oleh pemerintah
Belanda, kota ini dijadikan pusat lalu lintas perekonomian. Selain itu karena
letaknya yang strategis, udaranya yang nyaman serta pemandangannya yang indah
Magelang kemudian dijadikan Kota Militer: Pemerintah Belanda terus melengkapi
sarana dan prasarana perkotaan. Menara air minum dibangun di tengah - tengah
kota pada tahun 1918, perusahaan listrik mulai beroperasi tahun 1927, dan jalan
- jalan arteri diperkeras dan diaspal.
3. JAKARTA 22 JUNI 1527
Daerah Khusus
Ibukota Jakarta ( DKI Jakarta, Jakarta Raya ) adalah ibu kota negara Indonesia.
Jakarta merupakan satu - satunya kota di Indonesia yang memiliki status
setingkat provinsi. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau Jawa. Dahulu
pernah dikenal dengan nama Sunda Kelapa ( sebelum 1527 ), Jayakarta ( 1527 -
1619 ), Batavia / Batauia, atau Jaccatra ( 1619 - 1942 ), dan Djakarta ( 1942 -
1972 ).
Jakarta memiliki luas sekitar
661,52 km² ( lautan: 6.977,5 km² ), dengan penduduk berjumlah
9.607.787 jiwa ( 2010 ). Wilayah metropolitan Jakarta ( Jabotabek ) yang
berpenduduk sekitar 28 juta jiwa, merupakan metropolitan terbesar di Indonesia
atau urutan keenam dunia.
4. SEMARANG 2 MEI 1547
Kota Semarang
adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Semarang merupakan kota yang
dipimpin oleh wali kota Drs. H. Soemarmo HS, MSi dan wakil wali kota Hendrar
Prihadi, SE, MM. Kota ini terletak sekitar 466 km sebelah timur Jakarta, atau
312 km sebelah barat Surabaya, atau 624 km sebalah barat daya Banjarmasin ( via
udara ). Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di
timur, Kabupaten Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di barat.
5. MEDAN 1 JULI 1590
Kota Medan
adalah ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota
terbesar di Pulau Sumatera. Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah
Indonesia bagian barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk
menuju objek wisata Brastagi di daerah dataran tinggi Karo, objek wisata
Orangutan di Bukit Lawang, Danau Toba.
Semoga bermanfaat yaa >.<
Diambil dari
http://www.belantaraindonesia.org/2012/06/5-kota-tertua-di-indonesia.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar